GERAKAN LITERASI (GELIS) HMAK KARYA TERBAIK 2020

GERAKAN LITERASI (GELIS) HMAK

1-20 OKTOBER 2020

KARYA : WULANDARI HIDAYANTI (20013010023) 


"Mentalitas terhadap Budaya Senioritas"

 

Membicarakan tentang Senior, Apa sih arti dari senior itu sendiri?. Jadi Menurut KBBI, Senior adalah lebih tinggi dalam pangkat dan jabatan kedinasan (pegawai, karyawan, dan sebagainya). Disini bisa diartikan secara umum bahwa senior adalah seseorang yang memiliki wewenang lebih tinggi. Namun pada umumnya kebanyakan yang memiliki jabatan yang lebih tinggi, terkadang juga menyalahgunakan hal tersebut untuk menjadikan dirinya lebih di hormati dengan bertindak yang semena-mena. 

Jika berbicara tentang senioritas, banyak paradigma yang menyatakan bahwa hal yang bersifat senioritas itu sangat penting untuk melatih mental seseorang. Dimana zaman dahulu, banyak sekali anggapan bahwa yang muda harus menghormati yang tua dan yang tua mendidik yang muda. Dimana yang muda dididik agar mempunyai sopan santun. Namun, di zaman sekarang jika kita berbicara tentang senioritas itu sendiri. Sebenarnya hal tersebut merupakan didikan atau pembulian?. 

Karena saat kita mendidik seseorang dengan tujuan agar mental mereka kuat, bukan berarti mendidik mereka dengan hal-hal yang bersifat kekerasan. Bahkan ada paradigma yang mengatakan bahwa sifat senioritas ini sudah menjadi budaya yang turun-temurun dilakukan. Nah, dari paradigma ini seharusnya dihilangkan, meskipun dengan dalih bahwasannya dunia kerja lebih kejam daripada yang mereka jalani saat ini. Hal tersebut sangat salah untuk dilakukan, karena sejauh pengalaman yang diceritakan orang yang bekerja, mereka mengatakan bahwa mentalitas itu terbentuk bukan karena kekerasan verbal ataupun fisik tetapi terbentuk karena attitude yang baik. 

Jika diambil dari kasus yang akhir akhir ini dibicarakan, cukup disayangkan sekali hal tersebut di lakukan. Karena jika dengan kekerasan verbal bisa membentuk Mentalitas seseorang, maka sudah banyak sekali mentalitas manusia terganggu dengan verbal orang lain. 

Bahkan para Psikologis menyarankan agar tidak melakukan kekerasan fisik atau verbal terhadap seseorang karena kemungkinan sangat berdampak buruk untuk Mental mereka. Dan juga kekerasan Verbal sangat berbahaya dibandingkan dengan Kekerasan fisik, karena proses penyembuhannya cenderung lama dan sangat sulit. Maka dari itu di dunia Kampus juga hal ini sering dibicarakan, bahwa banyak sekali senior-senior yang bahkan semena-mena dengan dalih balas dendam atas apa yang mereka dapatkan saat mereka masuk dunia perkuliahan. 

Hal ini tentu ramai di bicarakan, dimana anggapan adik tingkatan atau junior merasa resah dengan adanya hal tersebut. Makanya banyak sekali junior yang menerka-nerka, bahkan ketika akan Ospek mereka mewanti-wanti apakah Ospek sekejam dengan hal yang banyak orang bicarakan. Namun, hal tersebut tergantung dengan masing-masing Universitas. Jika diambil contoh, beberapa Universitas saat Ospek juga masih banyak yang lebih mengarahkan Junior ataupun Maba untuk mengenali lingkungan mereka tanpa ada bentakan ataupun kekerasan lainnya.

Jadi Intinya, untuk beberapa Universitas yang lain juga cuma berharap agar lebih kondusif. Mengingat sekarang masih dilakukannya daring ataupun Online, sehingga sepantasnya lebih toleransi lagi. Dan juga untuk senior-senior kampus yang masih memiliki dendam karena dulunya diperlakukan tidak baik, saran saja agar mengurungkan niatnya agar tidak ada korban korban selanjutnya.

Untuk para Junior ataupun Maba juga diharapkan memiliki sopan satun serta tanggung jawab agar seimbang dengan para senior. Karena terkadang juga yang menyebabkan hal demikian, akibat dari tindak-tanduk Maba itu sendiri yang kurangnya mematuhi tata tertib.

 

Sumber Referensi: 

https://kbbi.web.id/senioritas 

MediaInfonesia.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KERJA DIVISI PENGKADERAN: PPSO

Profil Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMAK) UPN "Veteran" Jawa Timur