Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Rupiah Dipatok 13.900 per dolar AS, Kebutuhan Utang RI Turun

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengevaluasi kembali postur pembiayaan utang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016 seiring perubahan asumsi  kurs rupiah  terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hasilnya menunjukkan terjadi penurunan kebutuhan utang untuk menambal defisit anggaran tahun depan. Dirjen DJPPR Kemenkeu, Robert Pakpahan saat Rapat Kerja Defisit Pembiayaan dengan Badan Anggaran DPR, menyatakan, kebijakan fiskal pada 2016 masih akan bersifat ekspansif dengan penyempitan defisit anggaran ditargetkan 2,15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Target defisit anggaran 2,15 persen terhadap PDB, sehingga kita perlu pembiayaan dari utang dan non utang. Kita akan arahkan pembiayaan ini untuk kegiatan produktif, mendorong perekonomian dan penguatan daya saing serta menjaga keseimbangan ekonomi makro," ujar dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/10/2015). Robert mengaku