Program Kerja Divisi Humas "MIND TALK"

MIND TALK 
KARYA : LORENSA PRIMA DWI ADHA

“INNER (INDONESIAN EDUCATIONAL RADIO)”

SOLUSI PEMBELAJARAN DARING DI PELOSOK NEGERI GUNA MEWUJUDKAN 76 TAHUN INDONESIA TANGGUH DAN TUMBUH




 

“Kita ingin rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi Warga Negara Indonesia”

Joko Widodo

Indonesia akan mengulang sejarah manis kemerdekaan dengan menginjak usia 76 tahun. Namun sayang, perayaan Kemerdekaan HUT RI ke-76 tidak semanis keadaan bangsa saat ini. Terhitung hingga bulan Agustus 2021, tren kasus pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan angin segar. Berdasarkan data dari Worldometers pada 8 Agustus 2021, menunjukkan kasus harian Covid-19 di Indonesia sebanyak 26.415 dengan total kasus yang telah menembus angka 3.666.031 jiwa. Hal ini menjadikan Indonesia bertengger pada posisi ketiga sebagai negara dengan kasus harian tertinggi di dunia.

Keberadaan pandemi Covid-19 ini tentu telah merombak hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Berbagai perubahan yang terpaksa terjadi telah memberikan dampak yang cukup signifikan, antara lain: gaya hidup, sosial-ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan berbagai sektor atau hal krusial lain. Perubahan drastis seperti ini tentu tidak dilalui seluruh masyarakat dengan mudah, terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan sendiri adalah salah satu sarana yang paling penting dalam kemajuan bangsa terutama mencapai tujuan HUT-RI 76 yaitu menciptakan Indonesia tangguh dan tumbuh. Namun sebaliknya, pandemi Covid-19 telah membentuk sekat untuk meraih tujuan tersebut.

Selaras dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan kebijakan pendidikan mengenai pandemi Covid-19 yaitu melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring (dalam jaringan) atau jarak jauh. Kebijakan pembelajaran daring tersebut tentunya memiliki berbagai tantangan, mengingat peserta didik tersebar di berbagai letak geografis dari puluhan ribu pulau. Dalam hal ini seringkali menjadi permasalahan yaitu minimnya akses internet, dimana akses internet di Indonesia cenderung lebih mengutamakan daerah kota dengan pengguna internet yang lebih banyak dibandingkan daerah desa.

Gambar 1. Kontribusi Pengguna Internet per Wilayah dari Seluruh Pengguna Internet.

Berdasarkan hasil survei Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018 tersebut menunjukkan jumlah persebaran penetrasi pengguna internet di Indonesia dinilai belum merata, terutama di pelosok negeri yang mencakup daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Maka, ketimpangan akses internet ini tidak serta merta terselesaikan dengan diterbitkannya Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2021 mengenai penyaluran kuota internet terhadap pendidik dan peserta didik.

Kemendikbud juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3692/MPK.A/HK/2020 tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan melalui video conference, digital documents, atau komunikasi daring lainnya. Kemudahan sarana pembelajaran ini dapat diakses secara gratis mengingat Kemendikbud telah bekerjasama dengan lembaga penyedia yang bersangkutan. Lampiran Surat Edaran ini menyebutkan beberapa platform pembelajaran yang dimakud seperti Rumah Belajar, Kelas Pintar, Ruang Guru, Zenius dan masih banyak lagi. Dari beberapa platform tersebut, perlu adanya diversifikasi media pembelajaran daring. Diversifikasi ini penting mengingat mayoritas dari berbagai platform yang disediakan Kemendikbud membutuhkan telepon cerdas (smartphone) dengan didukung jaringan internet yang memadai guna mengakses materi pembelajaran. Hal ini tentunya akan sangat memberatkan bagi peserta didik yang berada di daerah- daerah pelosok negeri yang mana akses internet bisa dikatakan sangat minim.

Merujuk dari permasalah pendidikan Indonesia di atas terlebih lagi di masa pandemi Covid-19, dimana pembelajaran dilakukan secara daring menjadikan radio salah satu solusi sebagai bagian dari media pembelajaran. Radio sendiri merupakan alat komunikasi massa yang sudah dimanfaatkan secara luas di penjuru dunia. Menurut (Dunia Radio, 2008) pada Ensiklopedia Indonesia, radio merupakan penyampaian informasi dengan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi >300 GHZ (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan media menurut Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2006), diartikan sebagai alat atau sarana fisis untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Dari kedua paparan tersebut dapat ditarik pengertian, media radio adalah sarana untuk menyampaikan pesan dan komunikasi bergelombang elektromagnetik yang berbentuk fisik.

Beberapa keunggulan radio sebagai media pembelajaran adalah tidak dibutuhkan penerapan kualifikasi yang tinggi. Hal ini senada dengan hasil penelitian oleh (Ayu dan Irving, 2009) dari UTY yang menyimpulkan “media pembelajaran radio streaming tidak memerlukan persyaratan tinggi yang ditunjukkan dengan koneksi minimal sebesar 24 Kbps (listener) dan server minimal 58 Kbps”. Dengan keramahan yang ditawarkan tersebut, maka penerapan model media pembelajaran radio menjadi jawaban atas akses internet di Indonesia yang masih terbatas.

Beberapa negara telah mengadopsi model pembelajaran radio, contohnya di negara Fiji yang merupakan negara di Oseania memfasilitasi pembelajaran baca hitung bagi kelas I sampai VIII. Hal ini juga dilakukan di negara Argentina, yang mana pemerintah memfasilitasi pembelajaran selama tujuh jam yang dipandu oleh guru berkualitas (The World Bank, 2020). Di Indonesia sendiri Kemendikbud telah bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran RRI untuk menyiarkan materi-materi pembelajaran secara masif di waktu-waktu tertentu. Langkah ini merupakan solutifitas sebagai bentuk diversifikasi media pembelajaran. Akan tetapi, radio konvensional saat ini tak pelik masih perlu adanya perbaikan, misal dalam penerimaan gelombang dan fitur- fitur radio yang belum mampu mengadaptasi telepon cerdas.

Seiring semarak kemerdekaan HUT RI ke-76 dengan mengusung tema “Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh” maka sudah saatnya momentum perayaan ini digaungkan dengan menciptakan terobosan inovasi guna mengatasi permasalahan dunia pendidikan Indonesia di tengah pandemi. INNER atau akronim dari Indonesian Educational Radio hadir sebagai inovasi yang menjadi jawaban atas permasalahan radio konvensional. INNER sendiri mampu menjadi solusi bagi peserta didik di daerah pelosok negeri dengan keterbatasan akses internet. Fitur-fitur yang disediakan INNER yaitu :

·      IN-Streaming

·      IN-Recording

·      IN-Answer

·      IN-Music & Podcast

·      IN-Mind

·      IN-Memory Card

Radio streaming merupakan fitur yang telah menjamur di beberapa radio nusantara. Fitur ini bekerja dengan cara menangkap siaran lansung dari komunikator atau penyiar. INNER memiliki keunggulan tersendiri karena menyediakan akses perekaman yang disebut dengan IN-RECORDING dan didukung adanya fitur IN-Memory Card guna menyimpan materi-materi pembelajaran yang telah dipilih peserta didik untuk direkam. Selain itu, INNER juga dilengkapi dengan fitur IN-ANSWER, fitur ini memungkinkan untuk radio memberikan jawaban atas pertanyaan peserta didik. Hal ini bekerja mirip dengan google voice yang sudah diprogram dengan memasukkan data algoritma pertanyaan dan jawaban sehingga ketika peserta didik mengajukan pertanyaan dapat diidentifikasi dari beberapa kata kunci. 

Fitur lainnya yang tidak kalah menarik yaitu IN-Music & Podcast, fitur ini bisa dengan bekerjasama dengan beberapa musisi dan motivator untuk memberikan hiburan musik sesuai umur peserta didik dan memberikan semangat dalam bersekolah meskipun di kondisi pandemi. Untuk fitur ini akan diupdate setiap bulannya sehingga tidak membosankan bagi peserta didik. Pada fitur IN-Mind akan menghadirkan praktisi psikologi bagi peserta didik yang berfokus dalam memberikan edukasi kesehatan jiwa dan psikososial di tengah pandemi Covid-19. Fitur ini meliputi pengajaran terapi psikologis seperti teknik-teknik manajemen stress.

Dalam pengembangan INNER tentu tidak luput dari bantuan beberapa pihak dalam mengimplementasikan ide. Beberapa pihak terkait yang berperan, antara lain :

 Tabel 2. Pihak Terkait Pengimplementasian INNER

No

Pihak Terkait

Peran

1

RRI

Berperan dalam sarana penyiaran.

2

Guru (pendidik)

Guru sebagai pentransfer ilmu dari materi-materi yang

disampaikan melalui RRI.

3

Praktisi pendidikan

Memberikan evaluasi dan saran yang membangun guna

pengembangan kinerja INNER.

4

Musisi dan motivator

Guna pengisi konten podcast dan lagu sebagai hiburan

peserta didik.

5

Psikolog

Memberikan edukasi mengenai kesehatan jiwa dan

psikososial.

6

Orang tua

Kontrol dalam pembelajaran anak

7

Teknisi radio

Berperan dalam perakitan INNER.

8

Kemendikbud

Ikut mendukung   dengan   menyumbangkan   konten

pembelajaran yang efisien.

Inovasi INNER tersebut tentu membutuhkan bantuan banyak pihak untuk mencapai tujuan kebebasan sekat akses pendidikan bagi setiap peserta didik di pelosok negeri tanpa terhalang minimnya akses internet. INNER sendiri sebagai bentuk dukungan diversifikasi media pembelajaran untuk turut andil mencapai tujuan HUT- RI 76 guna mewujudkan Indonesia tangguh dan tumbuh.

Landasan inovasi INNER didasarkan pada metode audio interaktif yang mampu meningkatkan kemampuan menyimak peserta didik. Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Media Audio Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini” (Faiza Indriastuti,2016), mendapatkan kesimpulan bahwa terdapat efektifitas yang signifikan dalam kegiatan menyimak siswa yang diajarkan melalui audio interaktif.

Solusi ini tentu masih memiliki banyak kekurangan, tetapi jika ide ini dikembangkan lebih dalam dengan dukungan pemerintah dan para ahli, maka akan lebih bermanfaat lagi bagi kemajuan pendidikan bangsa. Dirgahayu Indonesiaku!


 

REFERENSI

Bank, T. W. (2020). Retrieved from How Countries are using edtech (including online learning, radio, television, texting) to support access to remote learning during the Covis-19 pandemic.: https://www.worldbank.org/en/topic/edutech/brief/how-countries-are-using- edtech-to-support-remote-learning-during-the-Covid-19-pandemic

COVID-19 CORONA VIRUS PANDEMIC. (2021, August 8). Retrieved from Worldometers: https://www.worldometers.info/coronavirus/

Kebudayaan, K. P. (2020). Retrieved from SE MENDIKBUD: PEMBELAJARAN DARING DAN BEKERJA DARI RUMAH UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19: https://www.kemdibud.go.id/

Kebudayaan, P. P. (2020). Retrieved from SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 4 TAHUN 2020 TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19): https://Pusdiklat.Kemdibud.Go.Id/

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 14 TAHUN 2021: PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PAKET KUOTA DATA INTERNET TAHUN 2021. (n.d.). Retrieved from https://kuota- belajar.kemdikbud.go.id/

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KERJA DIVISI PENGKADERAN: PPSO

PROGRAM KERJA DIVISI HUMAS : BUKBER DAN SOSPRO